Mimpi Setelah Dewasa
Pernah main layang-layang atau layangan?
Yang rambutnya agak kemerahan seperti rambut jagung pasti sah lulusan anak layangan sewaktu kecil. Merasakan bagaimana sulitnya menerbangkan layang-layang dengan melihat arah angin dan tarik-ulur benang. Oh, benangnya pun khusus, terutama untuk mereka yang suka beradu layangan.
Tentang layangan, sebenarnya saya tidak memiliki kemampuan apapun untuk main layang-layang. Sungguh, saya hampir tidak pernah bersinggungan dengan layangan, kecuali punya abang yang hobi main layangan. Begitu sukanya hingga ia minta dibelikan layang-layang besar berwarna-warni dengan buntut panjang. Apa kontribusi saya di situ? Tidak ada. Memegang untuk ancang-ancang sebelum diterbangkan pun hanya satu kali, sepertinya. Sekalinya saya memegang benang setelah layangan terbang pun, saya memutuskan benangnya hahaha... Entah apa yang saya lakukan hingga benang layangan bisa putus!
Walaupun demikian, saya punya mimpi tentang layang-layang ini. Saya ingin menonton festival layang-layang (nasional maupun internasional) sekali seumur hidup. Layang-layang dengan berbagai ukuran, bentuk, dan warna pasti sangat menarik untuk ditonton. Belum lagi melihat bagaimana si pemain layang-layang berupaya sekuat tenaga untuk menerbangkan layang-layang.
Berbekal kata kunci "International Kite Festival," ternyata saya menemukan bahwa setiap negara bahkan kota punya acara yang mereka klaim sebagai "Internasional." Beberapa diantaranya adalah (ya pasti) Dubai, Capetown, Bristol, Borneo, dll.
Foto di bawah ini diambil dari Bristol Kite Festival.
Keingintahuan saya berlanjut ke berapa berat layang-layang ini. Usut punya usut, saya menemukan bahwa ada layang-layang di Jepang yang berukuran raksasa namanya Giant Sagami Kite. Berat layang-layang ini mencapai 880 kg dengan ukuran 14,4 m x 14,4 m dan bahkan punya minimum kecepatan angin untuk menerbangkannya, yaitu sekitar 10-15m/s. Menurut situs ini, perlu 90 orang untuk menerbangkan si Sagami. (OOT sedikit, ramen Sagami di AEON enak lho :D)
Jadi, apakah kamu punya mimpi yang sama dengan saya? Yuk, berangkat bareng ke festival layang-layang :)
Yang rambutnya agak kemerahan seperti rambut jagung pasti sah lulusan anak layangan sewaktu kecil. Merasakan bagaimana sulitnya menerbangkan layang-layang dengan melihat arah angin dan tarik-ulur benang. Oh, benangnya pun khusus, terutama untuk mereka yang suka beradu layangan.
Tentang layangan, sebenarnya saya tidak memiliki kemampuan apapun untuk main layang-layang. Sungguh, saya hampir tidak pernah bersinggungan dengan layangan, kecuali punya abang yang hobi main layangan. Begitu sukanya hingga ia minta dibelikan layang-layang besar berwarna-warni dengan buntut panjang. Apa kontribusi saya di situ? Tidak ada. Memegang untuk ancang-ancang sebelum diterbangkan pun hanya satu kali, sepertinya. Sekalinya saya memegang benang setelah layangan terbang pun, saya memutuskan benangnya hahaha... Entah apa yang saya lakukan hingga benang layangan bisa putus!
Dulu, abang saya punya layangan jenis ini tetapi berwarna merah |
Berbekal kata kunci "International Kite Festival," ternyata saya menemukan bahwa setiap negara bahkan kota punya acara yang mereka klaim sebagai "Internasional." Beberapa diantaranya adalah (ya pasti) Dubai, Capetown, Bristol, Borneo, dll.
Foto di bawah ini diambil dari Bristol Kite Festival.
Cute tiger, taken from this site |
Let's just say a fairy, taken from this site |
Jadi, apakah kamu punya mimpi yang sama dengan saya? Yuk, berangkat bareng ke festival layang-layang :)
Fun fact: alay = anak layangan berasal dari anak anak norak yang rambutnya dicat pirang tapi kulitnya hitam. Kaya anak anak yang suka main layangan
ReplyDeleteAaahhh...favorit jaman kecil adalah sambitan. Seru banget kalo layangan kita yg menang. Bisa jadi geng tenar se SD.hahaha
ReplyDelete