Saddest Movie I've Ever Watched and Will Never Ever Watch It Again Ever
Saaad movies always make me cry...
Sekian teaser tembang kenangan berjudul Sad Movies dari Sue Thompson. Ada yang tau? Haha! Selamat! Orang tua kita seangkatan XD
Jadi begini, saya nggak pernah suka nonton film yang sedih dan menyusahkan hati. Mau dapet hiburan dari rutinitas, masa nontonnya yang sedih? Jadi genre saya sih biasanya komedi romantis hehe! Namun demikian, demi memenuhi tulisan tematik, setelah dipikir-pikir, untunglah saya pernah nonton satu film sedih sampe nangis sejadi-jadinya dan sesenggukan.
Film apa???
Yaaa, dari judulnya aja udah keliatan kan itu film akan menguras air mata sampe seliter.
Cerita diawali adanya seorang murid perempuan bernama Kitou Aya yang ingin tes masuk SMA. Sewaktu dia mau pergi tes, tiba-tiba dia terjatuh. Dari situlah awal masalah dimulai.
Seiring berjalannya waktu, Aya semakin sering terjatuh dan cara berjalannya pun aneh. Akhirnya, ibunya memeriksakan Aya ke dokter dan diketahui Aya mengidap penyakit spinocerebellar degeneration. Penyakit yang menggerogoti fungsi otak dimana pengidapnya perlahan tapi pasti akan mulai tidak bisa menggerakan anggota tubuh secara sadar dan tidak sadar. Dimulai dari tidak bisa berjalan, berbicara, menulis, dan tidak bisa makan.
Di awal cerita, Aya masih bersekolah di sekolah biasa. Ketika penyakitnya semakin memburuk, Aya mulai menggunakan kursi roda, ia tidak lagi bisa bersekolah di sana. Ia harus pindah ke sekolah disabilitas. Adegan perpisahan sekolah ini termasuk adegan yang membuat saya sesenggukan.
Belum lagi adegan ketika Aya sudah dirawat di rumah sakit. Awalnya ia masih bisa bangun untuk ke toilet, lalu lambat laun ia tak bisa bangun dari tidur dan tidak bisa berjalan tapi masih bisa berbicara. Setelah itu, cara bicaranya mulai melambat dan patah-patah dan akhirnya tak bisa berbicara sama sekali. Untuk berkomunikasi, ia menggunakan tulisan. Ketika menulis pun sudah tak sanggup dilakukan, ia hanya berbaring dan pada akhirnya melakukan perjalanan abadi menuju Sang Pencipta.
Adegan Aya menjadi depresi dan sering menangis karena menyadari dia tidak bisa lagi melakukan hal yang dulu bisa dilakukan sendiri ini yang membuat saya menangis. Sejak sakit, ia membutuhkan bantuan dari orang lain.
Belum lagi menerima kenyataan bahwa penyakit ini terjadi pada orang-orang tertentu secara acak dengan perbandingan 1:1.000.000 (kalo nggak salah). Aya mempertanyakan "Kenapa penyakit ini memilih saya?" (Duh, gimana nggak nangis coba?) Cerita ini juga berdasarkan kisah nyata T_T *nangis sesenggukan
Jadi, yang mau nonton film ini, silahkan saja. Lebih baik nontonnya sendiri atau sama temen cewek terus nangis berjamaah. Jangan lupa siapin tissue yang banyak. Saya nonton sama abang saya, terus dia resek dan nggak nangis sedikit pun. Hih! Durjana emang dia.
Oya, OST-nya juga enak lho, seperti Konayuki by Remioromen atau 3gatsu 9ka by Remioromen. Ya tetep bernuansa kesedihan.
Oke, jangan minta saya ceritain yang menguras emosi begini lagi ya. Cukup ini saja. Hehe.
*lirik sinis ke Pindo
Terima kasih kepada blog-blog yang membahas dan memposting gambar mengenai film One Litre of Tears :-)
Sekian teaser tembang kenangan berjudul Sad Movies dari Sue Thompson. Ada yang tau? Haha! Selamat! Orang tua kita seangkatan XD
Jadi begini, saya nggak pernah suka nonton film yang sedih dan menyusahkan hati. Mau dapet hiburan dari rutinitas, masa nontonnya yang sedih? Jadi genre saya sih biasanya komedi romantis hehe! Namun demikian, demi memenuhi tulisan tematik, setelah dipikir-pikir, untunglah saya pernah nonton satu film sedih sampe nangis sejadi-jadinya dan sesenggukan.
Film apa???
Cerita diawali adanya seorang murid perempuan bernama Kitou Aya yang ingin tes masuk SMA. Sewaktu dia mau pergi tes, tiba-tiba dia terjatuh. Dari situlah awal masalah dimulai.
Seiring berjalannya waktu, Aya semakin sering terjatuh dan cara berjalannya pun aneh. Akhirnya, ibunya memeriksakan Aya ke dokter dan diketahui Aya mengidap penyakit spinocerebellar degeneration. Penyakit yang menggerogoti fungsi otak dimana pengidapnya perlahan tapi pasti akan mulai tidak bisa menggerakan anggota tubuh secara sadar dan tidak sadar. Dimulai dari tidak bisa berjalan, berbicara, menulis, dan tidak bisa makan.
Di awal cerita, Aya masih bersekolah di sekolah biasa. Ketika penyakitnya semakin memburuk, Aya mulai menggunakan kursi roda, ia tidak lagi bisa bersekolah di sana. Ia harus pindah ke sekolah disabilitas. Adegan perpisahan sekolah ini termasuk adegan yang membuat saya sesenggukan.
Belum lagi adegan ketika Aya sudah dirawat di rumah sakit. Awalnya ia masih bisa bangun untuk ke toilet, lalu lambat laun ia tak bisa bangun dari tidur dan tidak bisa berjalan tapi masih bisa berbicara. Setelah itu, cara bicaranya mulai melambat dan patah-patah dan akhirnya tak bisa berbicara sama sekali. Untuk berkomunikasi, ia menggunakan tulisan. Ketika menulis pun sudah tak sanggup dilakukan, ia hanya berbaring dan pada akhirnya melakukan perjalanan abadi menuju Sang Pencipta.
Adegan Aya menjadi depresi dan sering menangis karena menyadari dia tidak bisa lagi melakukan hal yang dulu bisa dilakukan sendiri ini yang membuat saya menangis. Sejak sakit, ia membutuhkan bantuan dari orang lain.
Belum lagi menerima kenyataan bahwa penyakit ini terjadi pada orang-orang tertentu secara acak dengan perbandingan 1:1.000.000 (kalo nggak salah). Aya mempertanyakan "Kenapa penyakit ini memilih saya?" (Duh, gimana nggak nangis coba?) Cerita ini juga berdasarkan kisah nyata T_T *nangis sesenggukan
Jadi, yang mau nonton film ini, silahkan saja. Lebih baik nontonnya sendiri atau sama temen cewek terus nangis berjamaah. Jangan lupa siapin tissue yang banyak. Saya nonton sama abang saya, terus dia resek dan nggak nangis sedikit pun. Hih! Durjana emang dia.
Oya, OST-nya juga enak lho, seperti Konayuki by Remioromen atau 3gatsu 9ka by Remioromen. Ya tetep bernuansa kesedihan.
Oke, jangan minta saya ceritain yang menguras emosi begini lagi ya. Cukup ini saja. Hehe.
*lirik sinis ke Pindo
Terima kasih kepada blog-blog yang membahas dan memposting gambar mengenai film One Litre of Tears :-)
Aku nggak sampe nangis sih, tapi sedih juga. Kayaknya ada versi indo nya ya?
ReplyDeleteAdaaa, itu yang Chelsea Olivia bukan ya? Oh, berarti emang daya tahan nangis cowok itu beda ye? hehe
ReplyDelete"Yaaa, dari judulnya aja udah keliatan kan itu film akan menguras air mata sampe seliter." Entah kenapa kok baca postingan lo gw malah ngakak yah Jess :)) kagak bisa ngebayangin lo nangis wkwkwk :))
ReplyDeleteBtt, gw nonton drama ini 3 kali dan sukses bikin bantal gw basah kena air mata dan inguss :"))
ah klo bantal basah mah bukan karena air mata kali, tapi iler haaahahaha *lost focus
Deleteemang lo mah sukanya menikmati tangisan, gw heran...
Buku Harian Nayla....yes, you're welcome :P
ReplyDeleteheee, merusak imajinasi -___-"
DeleteSumpah ini sutradara sama aktor/aktrisnya keren bangettt. Viva Dorama!! Judulnya iya banget deh, bikin nangis lebih dari seliter. Pas nongol sinetron si Chelsea yang jiplak abis film ini, rasanya itu tipi pengen gw cabik-cabik. Grr..
ReplyDeleteIyaaaa, njiplak totaaaal dan sukses dong... Durjana.
Delete