Hukum Tarik-Menarik (The Law of Attraction)
Percaya sama adanya “the
law of attraction?” Ini, definisi menurut wikipedia:
“The
law of attraction is the name
given to the belief that "like attracts like" and that by
focusing on positive or negative thoughts, one can bring about positive or
negative results”
Intinya, seseorang bisa
menarik hal-hal yang dia inginkan, bisa positif atau negatif.
Di kasus saya, seseorang bisa menarik orang lain yang memiliki karakter atau pemikiran yang persis dengan dirinya. Saya percaya
akan hal itu karena itu terjadi dalam kehidupan saya (dan
teman-teman mungkin).
Berawal dari pertemuan
tadi malam dengan teman-teman jaman belajar bahasa Perancis di IFI. Ceritanya,
Tasja mau menyebar undangan nikah (yeheee, semangat ya, cherie!). Kami ngobrol
sana-sini, sampailah di satu topik dimana Aline (teman saya yang lain) cerita
kalau dia selalu bertemu dengan perempuan-perempuan yang super, self-fulfilled,
apa yaaa, yang mandiri dan sukses. Semacam itu.
Kemudian, saya berpikir,
ternyata “the law of attraction” itu benar adanya karena saya pun merasakan hal
yang sama. Buktinya, saya dipertemukan dengan mereka. Jadi, temen-temen sekelas
di IFI yang sering kontak tinggal kami berlima; saya, Tasja, Aline, Rachel, dan
Maida.
Out of these five people, Maida just got married to her Dutch man, Tasja is about to get married to her French man and the rest are still single. They are not getting married at
young age, if i may say in a polite way. No, no. Not that there are no
men who are attracted to them, it’s just they are too busy with their own life
and work and they forget that “one thing.”
Aline, she is just too
smart and too cool and too courageous and confident. Imagine, she can stand
tall with dignity and say what’s right and what’s wrong in front of his foreign
boss (even when her boss gets mad). Really? Dia keren banget bisa begitu di
tengah-tengah keadaan mental orang kita yang suka “menyembah” orang luar
(terutama Barat) dan merendahkan bangsa sendiri.
*Jadi inget kasus Duta
Besar Indonesia yang diperlakukan “beda” sama ground staff salah satu airlines padahal
si ground staff juga orang Indonesia!
Balik lagi, temen saya
yang satunya, Maida. She’s just smart and a good marketer di salah satu
perusahaan kimia. She travels a lot (business trip). Ke Vietnam kaya ke Depok,
ke Philippines kaya ke Bandung, ke Paris kaya ke Semarang.
Yang satunya, Rachel. Ya
ampun, she’s pretty! She quited her job with a very good salary and chose to be
a lecturer instead. How cool is that? Masa nggak ada cowok yang ngelirik sih?
Terakhir, Tasja. My
exotic friend, who is a fashionista! Iya deh, she’s obsessed with one-colour
outfit. Baju, sepatu, semuanya kudu satu warna, klo nggak, dia akan cari itu
padanannya! (Sekarang ini, dia lagi galau banget cari benda warna putih buat
padanan kebaya nikahannya). Belom lagi, dia tau merek make-up yang bahkan saya baru
denger.
Saya? Saya sih sebenernya
biasa-biasa aja, tidak sekeren mereka juga. Entah kenapa, saya “menarik” mereka
dan mereka “menarik” saya dan ketika diskusi, langsung nyambung. Lihat bagaimana polanya
bisa terbentuk. Makanya, saya belum berhenti jadi jomblo. (Lah! Nyalahin! Haha).
Sama mereka, saya bisa bahas apapun, dari mulai kerjaan, politik, sampe yang aneh-aneh
di sosial media. They are broad-knowledge people with very good brain and
thought. We usually discuss from A to Z, different topics and we never get
bored. They are great women with big dreams. Dreams yaa, bukan Drama hehe! Enggak, ini bukan masalah dipertemukan di satu
komunitas yang suka satu hal ya. Buktinya, ada juga temen sekelas di IFI yang
sampai sekarang udah nggak berhubungan lagi.
Intinya, kita dipertemukan dengan orang-orang yang mirip dengan kita. Dari sekian banyak yang lewat di kehidupan kita, kita memilih/dipilih dan menyeleksi/diseleksi secara alam bawah sadar untuk kemudian menjadi teman yang cuma sekedar "say hi" atau yang deket banget sampai bisa berbagi pemikiran yang tidak biasa.
Jadi, percaya kan kalo subconsciously,
we attract people similar to us?
gw percaya karena inipun terjadi pada hidup gw, haha ^^
ReplyDeletegw yakin siapapun kita dan bertemu dengan siapapun yang dipertemukan Tuhan, semuanya untuk suatu tujuan. Entah persamaan atau perbedaan yang menyatukan cinta, kasih atau persahabatan dalam warna-warninya kehidupan.