Betapa Kartu Kredit Platinum Membedakan Kita
Hari Sabtu lalu, saya punya janji temu dengan teman saya. Ini janji temu kedua setelah janji temu pertama gagal karena dia nggak ada kabar sama sekali. Janji kali ini juga lebih banyak saya yang menghubungi. Bukan, bukan karena saya yang "kebelet" bertemu dengan dia, hanya saja, saya dikejar lagi oleh orang lain.
Lagi-lagi saya diuji kesabaran di janji temu Sabtu lalu. Hapenya nggak bisa dihubungi dan saya hampir membatalkan sepihak. Untunglah, saya bukan dalam keadaan PMS yang membuat saya lebih "menggila."
Singkat cerita, kami pergi ke mall di Jakarta Utara. Karena males mikir dan saya pikir harus mencari makanan yang semua orang suka, saya mengusulkan pergi ke restoran tempat saya biasa makan bersama teman, pancake enak (well, you know what I mean).
Setelah makan dengan diselingi (lebih tepatnya dipenuhi) ketawa ngakak sampe tetangga meja sebelah agak kepo-kepo sedikit mendengarkan saya dan si waiters berbisik-bisik entahlah apa yang mereka bicarakan, tibalah saat membayar.
Teman saya mengeluarkan kartu kredit platinum. Dibawa oleh waiter biasa. Selesai. Tiba-tiba datanglah pria dengan kemeja yang lebih rapi membawa kartu dan bukti pembayaran untuk ditandatangani oleh teman saya. Dan, dia menanyakan:
Waiter: Bagaimana, bapak? Makanannya enak?
Teman: Hmmm, enak. Gimana ibu? Enak nggak? (Tanya ke saya)
Saya (dengan ekspresi datar): Enak
Kemudian...
Saya: Emangnya kalo pake kartu platinum jadi ditainyain kaya gitu ya? Baik banget
Teman: Iya, siap-siap aja sering ditanyain begitu kalo jalan sama gue hahaha
Ada dua poin yang perlu diperhatikan di sini;
Pertama, saya dalam ati komen yeee: cih! ampuuuun dah, sombong bener nih manusia! Hahahaha...
Kedua, jadi, saya baru tau betapa saktinya itu Kartu Kredit Platinum.
Like HELLOOOOO, we only spent 161.000 and the manager (probably) paid more attention to us, while my friends and I spent over half a million and they asked us nothing!
Sial ya, hahahahaha, shit happens indeed!
Kalau kartu Platinum segitunya dihormati sama beberapa merchant, udahlah saya besok pake kartu kredit Alumunium! HAHAHA!
Nih, kemaren saya cuma makan ini padahal *sigh
*pic taken from my collection
Lagi-lagi saya diuji kesabaran di janji temu Sabtu lalu. Hapenya nggak bisa dihubungi dan saya hampir membatalkan sepihak. Untunglah, saya bukan dalam keadaan PMS yang membuat saya lebih "menggila."
Singkat cerita, kami pergi ke mall di Jakarta Utara. Karena males mikir dan saya pikir harus mencari makanan yang semua orang suka, saya mengusulkan pergi ke restoran tempat saya biasa makan bersama teman, pancake enak (well, you know what I mean).
Setelah makan dengan diselingi (lebih tepatnya dipenuhi) ketawa ngakak sampe tetangga meja sebelah agak kepo-kepo sedikit mendengarkan saya dan si waiters berbisik-bisik entahlah apa yang mereka bicarakan, tibalah saat membayar.
Teman saya mengeluarkan kartu kredit platinum. Dibawa oleh waiter biasa. Selesai. Tiba-tiba datanglah pria dengan kemeja yang lebih rapi membawa kartu dan bukti pembayaran untuk ditandatangani oleh teman saya. Dan, dia menanyakan:
Waiter: Bagaimana, bapak? Makanannya enak?
Teman: Hmmm, enak. Gimana ibu? Enak nggak? (Tanya ke saya)
Saya (dengan ekspresi datar): Enak
Kemudian...
Saya: Emangnya kalo pake kartu platinum jadi ditainyain kaya gitu ya? Baik banget
Teman: Iya, siap-siap aja sering ditanyain begitu kalo jalan sama gue hahaha
Ada dua poin yang perlu diperhatikan di sini;
Pertama, saya dalam ati komen yeee: cih! ampuuuun dah, sombong bener nih manusia! Hahahaha...
Kedua, jadi, saya baru tau betapa saktinya itu Kartu Kredit Platinum.
Like HELLOOOOO, we only spent 161.000 and the manager (probably) paid more attention to us, while my friends and I spent over half a million and they asked us nothing!
Sial ya, hahahahaha, shit happens indeed!
Kalau kartu Platinum segitunya dihormati sama beberapa merchant, udahlah saya besok pake kartu kredit Alumunium! HAHAHA!
Nih, kemaren saya cuma makan ini padahal *sigh
*pic taken from my collection
wah saya mau pake kartu kredit adamantium aja lah :)
ReplyDeleteitu lebih keren dari aluminium ya? hahaha
ReplyDeleteAnd 1... jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya...
ReplyDeletekarena kita tidak pernah tau apa yang disembunyikan di balik penampilannya..
like a jazz and dasi hanya koametik semata.
eh! yang punya CC Platinum dateng hahahaha...
Deletegw nggak "judge book by its cover" kok
gw mau bikin CC titanium ah.....
ReplyDelete